Fujianti Utami, yang lebih dikenal sebagai Fuji, baru-baru ini mengungkapkan perasaannya terkait dunia akting, khususnya setelah pengalamannya dalam film layar lebar “Bukan Cinderella” yang tayang pada tahun 2022. Sebagai pendatang baru di dunia akting, Fuji menghadapi kritik keras dari netizen dan penonton, yang menyebutkan bahwa aktingnya masih perlu banyak pengembangan. Kritik ini telah memberikan dampak yang cukup besar bagi Fuji, hingga ia mengaku trauma dan belum berani kembali bermain film.
Fuji dan Kritik Terhadap Aktingnya
Setelah penampilannya di film “Bukan Cinderella,” Fuji menerima banyak kritik terkait aktingnya. Ia secara terbuka mengakui bahwa aktingnya belum memuaskan, bahkan menurut penilaiannya sendiri. “Baru pertama (main film). Netizen (bilang akting aku jelek/gak bagus),pas aku lihat sendiri ya aku tau itu jelek . Aku nggak puas,” ungkap Fuji.
Dampak Psikologis Kritik Terhadap Akting
Kritik yang diterima Fuji tidak hanya mengenai aspek teknis akting, tetapi juga berdampak pada kepercayaan dirinya sebagai aktris. Sebagai aktris baru, menghadapi kritik tajam bisa menjadi tantangan besar dan berpotensi menimbulkan keraguan dalam diri sendiri dan kekhawatiran akan ekspektasi masyarakat.
Keputusan untuk Tidak Bermain Film Lagi
Dengan adanya kekhawatiran dan dampak psikologis yang dialaminya, Fuji telah memutuskan untuk tidak menerima tawaran ber-main film layar lebar untuk sementara waktu. Keputusan ini didasarkan pada keinginan untuk menghindari kekecewaan lebih lanjut dari dirinya sendiri dan dari penonton.
Mengatasi Tantangan dan Mencari Jalan Baru
Meskipun menghadapi kritik yang keras, Fuji dapat mengambil pelajaran berharga dari pengalamannya berakting di “Bukan Cinderella”. Ini adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh, baik secara pribadi maupun profesional. Kritik, meskipun terkadang menyakitkan, bisa menjadi alat untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Baca Juga : Kisah Romantis Christie Julia Dengan Sang Pilot
Kesimpulan
Kasus Fuji menggambarkan betapa pentingnya dukungan dan pembinaan yang baik bagi aktor atau aktris pemula. Kritik memang bagian tak terpisahkan dari industri hiburan, namun pendekatan yang konstruktif dan mendukung lebih diutamakan, terutama untuk membantu mengembangkan potensi mereka di masa depan.